Senin, 11 Januari 2021

Pendekatan Konseling dan Psikoterapi

                Kali ini kita akan membahas pendekatan-pendekatan terhadap konseling dan psikoterapi, dalam pendekatannya kita sugguhi banyak sekali jenis-jenisnya. Mari kita simak Bersama-sama:

 

1.       Pendekatan Behavioral

Yang pertama ada pendekatan Behavioral atau bisa disebut Pendekatan Perilaku, Pendekatan ini penerapannya sangat beragam Teknik dan prosedurnya. Dalam konseling behavioral ini menerapkan pernyataan-pernyataan yang sistematis. Setiap orang dipandang memilii kecenderungan positif dan negative yang seimbang, dan akhirnya individu akan dibentuk oleh lingungannya.

Dalam pendekatan ini tidak selalu suatu Teknik konseling harus digunakan, jika tekniknya tidak efesien bisa diganti dengan Teknik yang sekirannya efesien.

 

Ada 4 teknik dalam pendekatan Behavioral, yaitu:

A.      Desensitisasi sistematik, yaitu mengajarkan klien untuk memberikan respon yang tidak konsistem dengan kecemasan yang dialami klien. Teknik ini harus dirinigi dengan Teknik relaksasi. Yang dimana konseli harus dibiarkan sesantai mungkin lalu membayangkan pengalaman yang mengecewakan. Dilakukannya seperti itu untuk melatih agar terbiasa dalam menghadapi kecamasan.

B.      Assertive Trainging, konselor memberikan motivasi agar konseli merasa berani dalam menghadapi kesulitannya. Teknik ini digunakan dengan cara Role Playng, Role Playing sendiri sangat efektif untuk sang konseli ini merasakan luar dan dalam perannya.

C.      Aversion Therapy, Teknik ini tujuannya untuk memberikan respon positif pada perilaku postif supaya kuat dan memberikan hukuman terhadap perilaku negative.

D.      Home Work, sama dengan namannya yaitu pelatihan dirumah bagi klien yang kurang mampu menyesuaikan diri terhadap kadaan tertentu.

 

2.       Pendekatan Psikoanalitik

Seperti yang kita ketahui dalam Psiokoanalisa ada 3 struktur kepribadian yang melekat yaitu Id, Ego, dan SuperEgo.

 Dalam pendekatan Psikoanaltik ada 5 teknik, yaitu:

1.       Asosiasi Bebas, klien dibimbing untuk menjernihkan alam bawah sadarnya dari pemikiran sehari-harinya, supaya klien  mudah mengungkapkan pengalaman masa lalunya.

2.       Interpretas, Teknik ini digunakan untuk menganalisis asosiasi bebas.mimpi,resistensi, dan transferensi klien. KOnselor menetapkan, menjelaskan, dan mengajari klien tentang makna perilaku yang termanifestasi dalam mimpi, asosiasi bebas, resistensi, dantransferensi klien.

3.       Analisis mimpi, Teknik ini untuk membuka hal-hal yang tak disadrinya dan memberikan kesempatan pada klien untuk menyelesaikan masalah yang belum terpecahkan. Prosesnya terjadi pada waktu tidur lalu pertahanan ego menjadi lemah dan kompleks yang terdesakpun muncul.

4.       Analsis Resistensi, ditnjukkan unutk mendarkan klien terhadap alasan terjadinya resistensi. Konselor diminta untuk memberikan perhatian kepada klien untuk ditafsirkan resistensi. Penafsiran analisis atas resistensi ditunjukkan untuk membantu klien agar menyadari alasan yang ada di balik resistensi sehingga dia bisa menanganinya.

5.       Analisis Transferensi, adalah teknik yang utama dalam psikoanalisis sebab mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa lampaunya dalam terapi. Ia memungkinkan klien mampu memperoleh pemahaman atas sifat dari fiksasi dan deprivasi, dan menyajikan pemahaman tentang pengaruh masa lampau terhadap kehidupannya sekarang.

 

3.       Pendekatan Eksistensial-Humanistik

Pendekatan ini difokuskan pada kondisi manusia. Pendekatan ini adalah suatu sikap yang menekankan pada pemahaman atas manusia dalih-dalih suatu system atau Teknik yang digunakan untuk mempengaruhi klien.

 

Dalil-dalinya ialah:

1.       Kesadaran diri

2.       Kebebasan dan Tanggung Jawab

3.       Keterputusan dan Kebutuhan aka Orang Lain

4.       Pencarian Makna

5.       Kecemasan sebagai Syarat hidup

 

4.       Pendekatan Client-Centered

Pendekatan ini dilakukan dengan cara berdialog dengan konseli, supaya tercapainya gambaran yang serasi antara ideal self dengan actual self itu sndiri. Pendekatan ini juga tujuannya agar supaya klien bertanggung jawab dan seanggup untuk menemukan mengahadapi kenyataan seacara penuh. Karena Klien sendiri lah yang paham akan dirinya dan tahu harus bertingkah bagaimana.

Tahapan dalam konseling ini :

 1. Klien datang kepada konselor atas kemauan sendiri. apablia klien datang atas kemauan orang lain, maka konselor harus mampu menciptakan situasi yang sangat bebas dengan tujuan agar klien memilih apakah ia akan terus meminta bantuan atau akan membatalkannya.

 2. Situasi konseling sejak awal harus menjadi tanggung jawab klien, untuk itu konselor menyadarkan klien.

 3. Konselor memberanikan klien agar ia mampu mengemukakan perasaannya. Konselor harus bersikap ramah, bersahabat, dan menerima klien sebagaimana adanya.

 4. Konselor menerima perasaan klien serta memahaminya.

 5. Konselor berusaha agar kien dapat memahami dan menerima keadaan dirinya.

 6. Klien menentukan pilihan sikap dan tindakan yang akan diambil.

 7. Klien merealisasikan pilihannya itu.

 

 

 

 

5.       Pendekatan RET (Rational Emotif therapy)

RET sendiri menolak pandangan Psikoanalisis yang berpendapat peristiwa dan pengalaman individu menyebabkan terjadinya gangguan emosional. Gangguan emosi terjadi disebabkan oleh pikiran seseorang yang bersifat irasional terhadap peristiwa dan pengalaman yang dilaluinya.

 

Teknik RAT antara lain adalah:

1. Assertive Training, teknik ini adalah prosedur latihan yang diberikan untuk membantu meningkatkan kemampuan mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan pada orang lain namun tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan orang lain.

2. Sosiodarama, merupakan salah satu teknik dalam bimbingan kelompok yaitu Role Playing atau teknik bermain peran.

3. Self Modeling, teknik yang digunakan untuk meminta klien agar “berjanji” atau mengadakan “komitmen” dengan konselor untuk menghilangkan perasaan atau perilaku tertentu. Dalam self modeling ini, klien diminta untuk tetap setia pada janjinya dann secara terus menerus menghindarkan dirinya dari perilaku negatif.

4. Social Modeling, teknik ini untuk membantu tingkah laku baru pada klien. Teknik ini dilakukan agar klien dapat hidup dalam suatu model social yang diharapkan dengan cara imitasi (meniru), mengobservsi, dan menyesuaikan dirinya, dan menginternalisasikan norma norma dalam sistem model social dengan masalah tertentu yang telah disiapkan oleh konselor.

5. Teknik Reinforcement (penguatan), yaitu teknik yang digunakan untuk mendorong klien kearah perilaku yang lebih rasional dan logis dengan jalan memberikan pujian ataupun hukuman. Bila perilaku klien mengalami kemajuan dalam arti positif, maka ia dipuji “baik”. bila mundur dalam arti negatif, maka dikatakan “tidak baik”.

 

6.       Pendekatan Ralitas

Pada pendekatan ini Konsepnya adalah konselor menakankan pada masa sekarang dari pada harus menggali masa lalunya, sebab konseli harus melihat kedepan dan harus melangkah kedepan dia harus bagaimana.

 

7.       Pendekatan Analisis Transaksional

 

Pendekatan ini bisa digunakan dalam konseling individual, tetapi lebih bagus digunkan saat konseling kelompok. Pendekatan ini menekankan aspek kognitif rasional behavioral dan berorientasi kepada peningkatan kesadaran sehinngga konseli akan mampu membuat keputusan dan mengubah pola hidupnya.

 

Tujuan Dasar :

 

A.  Membantu klien dalam membuat putusan-putusan baru yang menyangkut tingkah lakunya sekarang dan arah hidupnya.

 

B. Sasarannya adalah mendorong klien agar menyadari bahwa kebebasan dirinya dalam memilih telah dibatasi oleh putusan-putusan dini mengenai posisi hidupnya dan oleh permainan yang manipulative, dan oleh skenario hidup yang mengalahkan diri dengan gaya hidup otonom yang ditandai dengan kesadaran, spontanitas, dan keakraban.

 

Fungsi dan Peran Terapis :

 

A.      Sebagai Guru. Menerangkan teknik AT (Analisis Transaksional)

 

B.      Membantu klien menemukan kondisi yang tidak menguntungkan, mengadaptasi rencana hidup dan mengembangkan strategi dalam berhubungan dengan orang lain.

 

C.      Membantu klien dalam menemukan alternatif hidup yang lebih mandiri.

 



DIRIKU, aku adalah perwujudan dari cinta kedua insan yang saling bersatu dan mengharapakan akan keberhasilannya dan kesuksesannya, tapi mohon maaf karena ternyata dunia ini keras jadi untuk saat ini saya jadi beban keluarga dulu. Tetap do'akan anakmu sukses kelak :).

0 komentar:

Posting Komentar

KONTAK

Phone :

+62 81913409307

Email :

primaisania@gmail.com