Senin, 11 Januari 2021

Tipe-Tipe Konseling dan Psikoterapi

PENDEKATAN DALAM KONSELING DAN PSIKOTERAPI GESTALT

Konseling gestalt dikembangkan oleh Federick Perls yang kemudian lebih dikenal dengan nama Fritz Perls. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukannya, para ahli tersebut memiliki keyakinan bahwa memahami pengetahuan dalam arti «unit dan wholes, gestalten» adalah lebih berguna untuk mengembangkan pengetahuan alih-alih memotong atau memisahkan bagian-bagian.

Konseling gestalt dikembangkan oleh banyak ahli, tetapi yang paling banyak dikenal sebagai pendiri adalah Fritz Perls dan isterinya, yaitu Laura PerlsSetiap individu memiliki kemampuan untuk menerima tanggung jawab pribadi, memiliki dorongan untuk mengembangkan kesadaran yang akan mengarahkan menuju terbentuknya integritas atau keutuhan pribadi.

Dalam hubungannya dengan perjalanan kehidupan manusia, pendekatan Konseling Gestalt memandang bahwa tidak ada yang «ada» kecuali «sekarang»Masa lalu telah pergi dan masa depan belum dijalani, oleh karena itu yang menentukan kehidupan manusia adalah masa sekarang.

Dalam pendekatan gestalt terdapat konsep tentang urusan yang tak selesai Manusia Sehat/ Tidak Sehat.

Mereka yang sehat mampu mempertanggungjawabkan serta mengambil resiko yang terjadi sebagai hasil dari perbuatannyaTujuan utama konseling Gestalt adalah membantu konseli agar berani mengahadapi berbagai macam tantangan maupun kenyataan yang harus dihadapiTujuan ini mengandung makna bahwa konseli haruslah dapat berubah dari ketergantungan terhadap lingkungan/orang lain menjadi percaya pada diri, dapat berbuat lebih banyak untuk meingkatkan kebermaknaan hidupnya. Melalui konseling konselor membantu klien agar potensi yang baru dimanfaatkan sebagian ini dimanfaatkan dan dikembangkan secara optimal.

PSIKOANALISA

Dimana Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahirId didorong oleh prinsip kesenangan yang berusaha untuk memuaskan segala keinginan dan kebutuhanEgo adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani realitas. Untuk menjadi pribadi yang sehat, maka Id, Ego dan Superego harus seimbang. Mekanisme pertahanan ego adalah suatu cara untuk menyangkal atau mendistorsi kenyataan yang dihadapi

A.    Proses terapiutik

Dalam proses terapi terjadi suatu hubungan teraupetik yang memiliki tujuan

·         Membentuk kembali struktur karakter individual dengan membuat kesadaran yang tidak disadari

·         Menekankaan dimensi afektif

·         Proses difokuskan pada upaya mengalami kembali pengalaman masa anak-anak

·         Pengalama masalalu direkontruksi, dibahas, dianalisis, dan ditafsirkan dengan sasaran merekonstruksi kepribadian

 

B.     Fungsi dan Peran Terapis/Analis

Terapis sebagai orang yang menjalankan proses terapi memiliki fungsi dan peran

·         Menafsirkan dan menganalisa proyeksi klien

·         Analis membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, kejujuran, keefektifan dalam melakukan hubungan personal, dalam menanani secara realistis, serta dalammemperoleh kendali atas tingkah yang impulsive dan rasional

·         Analis membangun hubungan kerja dengan klien, kemudian banyak mendengar dan menafsirkan

·         Perhatian khusus pada penolakan-penolakan klien

·         Klien berbicara, analis mendengarkan dan berusaha untuk mengetahui kapan harus membuat penafsiran untuk mempercepat proses peenyikngkapan hal-hal yang tak disadari

·         Analisis mendengarkan kesenjangan-kesenjangan dan pertenangan pada cerita klien

·         Mengartikan mimpi dan asosiasi bebas yang dilaporkan klien

·         Mengamati klien secara cermat selama proses konseling berlangsung

·         Peka terhadap isyarat-isyarat yang menyangkut perasaan-perasaan klien terhadap analis

·         Mengorganisasikan proses-proses terapiutik

·         Merumuskan masalah klien

·         Fungsi utama analis adalah mengajarkan arti proses terhadap klien sehingga klien mampu memperoleh pemahaman terhadap masalahnya, mengalami peningkatan kesadaran atas cara-cara untuk berubah

C.     Klien dan Terapi

Suatu hubungan yang berlangsung 4-5x dalam seminggu  selama  3-5  th,  waktu  selama  1  jam,  perlu ada  kesepakatan  biaya/pembayaran, klien  harus  komitmen  untuk  datang  saat  jadwal  sesi  terapi, komitmen  untuk  aktif  berbicara  (klien  sepakat  bersedia  untuk  berbicara  karena  informasi  penting untuk  proses  terapi),  komitmen  masalah  terpecahkan,  lalu  terapi  selesai,  dan  klien  mendapatkan insight.

D.    Tahapan terapi

Adapuntahapan dalam terapi adalah :

·         Mengembangkan hubungan terapis

·         Mengalami krisis treatment

·         Memperoleh pemahaman masalalu yang tak disadari

·         Mengembangkan resistensi untuk belajar lebih banyak tentang diri sendiri

·         Mengembangkan hubungan transferensi dengan terapis

·         Memperdalam terapi

·         Menangani resistensi-resistensi dan masalah yang tersingkap

·         Mengakhiri terapi

 

E.     Teknik terapi

1.      Asosiasi bebas

·         Katakanlah apa yang terlintas dalam pikiran 

·         Bebaskan aliran pikiran dan emosi

·         Terapis membantu mendapatkan harapan dan pikiran bawah sadar

·         Tugas terapis adalah mengidentifikasi materi yang direpres

·         Terapis menafsirkan materi dan memberikan insight

·         Terapis mendengarkan makna tersembunyi. Contoh: keseleo lidah.

2.      Interpretasi

·         Fungsi: mendorong ego untuk menyerap bahan baru dan mempercepat proses penyingkapan bahan tak sadar.

·         Analis menjelaskan perilaku dalam mimpi, asosiasi bebas

·         Menerjemahkan materi klien

·         Menafsirkan materi yang tidak disadari

·         Menunjukkan perilaku yang ditahan, kemudian menginterpretasi emosi atau konflik yang mendasari.

3.      Analisa mimpi

·         Perasaan yang ditekan atau cerminan dari pikiran

·         Isi mimpi: simbol atau tanda sebenarnya

·         Analis mempelajari isi mimpi dan menginterpretasi simbol

·         Kerja mimpi: proses transformasi simbol menjadi materi yang banyak makna

4.      Analisa dan penafsiran resistensi

·         Freud: resistensi sebagai dinamika tak sadar yang digunakan klien sebagai pertahanan terhadap kecemasan, yang akan meningkat jika klien menjadi sadar atas dorongan dan perasaan yang direpresnya.

·         Penafsiran untuk membantu klien menyadari alasan-alasan dibalik resistensinya

·         Analis membangkitkan perhatian klien dan menafsirkan resitensi yang paling tampak (utk menghindari penolakan klien dan memudahkan klien dalam melihat tingkahlaku resistif)

·         Resistensi dipandang sebagai sesuatu yang biasa dalam bertahan terhadap kecemasan tapi menghambat kemampuan klien untuk mengalami kehidupan yang lebih memuaskan

·         Mendorong klien mengalamatkan urusan yang tidak selesai ke terapis 

·         Terjadi saat klien membangkitkan kembali konflik-konflik masa dini

·         Klien memandang analis sebagai figur yang sama dengan orang masa lalu

·         Transferens digarap mensejajarkan masa lalu dengan masa kini pemahaman dan kesadaran pengaruh masa lalu terhadap masa sekarang

·         Kesadaran diri secara otomatis mengarah pada perubahan kondisi klien

F.      Keterbatasan psikoanalisa

·         Terlalu lama

·         Mahal

·         Membutuhkan pelatihan terapis yang banyak

·         Terapis dan control selama sesi berlangsung

·         Tidak banyak fokus pada perilaku/kognisi

TEORI BEHAVIORISTIK

Teori belajar behavioristik merupakan teori yang didasarkan pada perubahan prilaku yang bisa diamatiBehaviorme memfokuskan diri pada sebuah pola perilaku baru yang diulangi samapai prilaku tersebut menjadi otomatis atau membudayaTeori behaviorisme mengkonsentrasikan pada kajian tentang prilaku nyata yang bisa diteliti dan diukurTeori ini memandang pikiran sebagai sebuah kotak hitam, dalam artian bahwa respon terhadap stimulus bisa diamati secara kuantitatif, apa yang ada dalam pikiran menjadi diabaikan karena proses pemikiran tidak bisa diamati secara jelas perubahan prilakunyaTokoh-tokoh kunci dalam perkembangan teori behavioris adalah Ivan Pavlov, Watson, Throndike, dan B.F SkinnerTeori yang dikembangkan oleh Ivan Pavlov lebih banyak dikenal dengan bunyi bel.

TEORI KONEKSIONISME

Dalam teori koneksionisme, Thorndike mengungkapkan terdapat hukum efek, hukum latihan dan hukum kesiapanPada hukum efek dinyatakan bahwa ketika sebuah koneksi antara stimulus dan respons diberi imbalan positif maka koneksi diperkuat, dan ketika diberi imbalan negatif maka koneksi diperlemah, namun Thorndike kemudian merivisi bahwa imbalan negatif tidak memperlemah ikatan dan imbalan positif belum tentuk memperkuat koneksiSedangkan dalam hukum latihan, Thorndike menyatakan bahwa semakin ikatan stimulus-respons dipraktekan lebih kuat maka ia akan menjadi semakin kuat, sebalikanya jika stimulus-respons jarang dipraktekan maka akan semikin lemah. Teori belajar behavioristik yang dikemukan oleh Watson berangkat dari gagasan Pavlov. Skinner percaya pada pola stimulus-respons dalam prilaku yang terkondisikan. Teori belajar behaviorisme telah melahirkan banyak desain pembelajaran dan memberikan dampak yang luas terhadap praktik pengajaran serta penggunaan perangkat pembelajaranTeori behaviorime menjadi pijakan bagi hadirnya modelmodel pembelajaran seperti mastery learning, belajar terprogram, pembelajaran individual,  pembelajaran berbantuan komputer, pendekatan sistem dalam pembelajaran dan lain sebagainya. Termasuk dalam hal ini pengaruh teori belajar behaviorime dalam pengembangan media pembelajaran.

Teknik Konseling/Psikoterapi Pada Teori Behavioristik

Bagian dari proses konseling yang tidak dapat ditinggalkan adalah proses asesmenDalam behavioral proses ini dapat dilakukan dengan memakai instrumen asesmen, self-report, behavior rating scales, format self monitoring, teknik observasi sederhana. Model asesmen fungsional, merupakan blueprint bagi konselor dalam memberikan intervensi yang diperlukan oleh konseliLangkah-langkah yang disiapkan konselor dilakukan tahap demi tahap dalam memberikan perlakuan Relaxation training and related methods, adalah teknik yang dipakai untuk melatih konseli agar melakukan relaksasiDalam pelaksanaannya konselor dapat memodifikasi teknik ini dengan systematic desentisization, asertion training, self management programsTeknik ini tepat digunakan untuk terapi-terapi klinis .

Variasi dari exposure therapies adalan in vivio desentisization dan flooding, teknik terapi ini dengan memaksimalkan kecemasan/ketakutan konseli . Eye movement desentisization and reprocessing, didesain dalam membantu konseli yang mengalami post traumatic stress disorder Assertion training, metode ini didasarkan pada prinsip-prinsip terapi kognitif perilakuDitujukan bagi konseli yang tidak dapat mengungkapkan ketegasan dalam dirinya Self-management programs and self-directed behavior, terapi bagi konseli untuk membantu terlibat dalam mengatur dan mengontrol dirinya .

Teori Kepribadian Humanistik Menurut Carl Rogers

Dia membangun teorinya berdasarkan praktik interaksi terapeutik dengan para pasiennya.

Konstruk Kepribadian

Organisme yaitu makhluk fisik dengan semua fungsi-fungsinya, baik fisik maupun psikisOrganisme ini juga merupakan locus semua pengalaman, dan pengalaman ini merupakan persepsi seseorang tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam diri sendiri dan juga di dunia luar Self merupakan konstruk utama dalam teori kepribadian Rogers, yang dewasa ini dikenal dengan «self concept» Rogers mengartikannya sebagai «persepsi tentang karakteristik ‘I’ atau ‘me’ dan persepsi tentanmg hubungan ‘I’ atau ‘me’ dengan orang lain atau berbagai aspek kehidupan, termasuk nilai-nilai yang terkait dengan persepsi tersebut».
Apabila antara «self concept» dengan organisme terjadi kecocokan maka hubungan itu disebut kongruen, tetapi apabila terjadi diskrepansi maka hubungan itu itu disebut inkongruenSuasana inkongruen menyebabkan seseorang mengalami sakit mental , seperti merasa terancam, cemas, berperilaku defensif, dan berpikir yang kaku atau picikRogers meneliti tentang faktor-faktor penentu yang mempengaruhi tingkah laku anak yang sehat atau tidak sehat .

Perkembangan Kepribadian

Anak mempersepsi penolakan orang tua terhadap tingkah lakunya sebagai penolakan terhadap perkembangan «self concept» nya yang baruMengingat pentingnya memperoleh kepuasan akan kebutuhan «positive regard», khususnya pada masa anak, maka seseorang akan menjadi sensitif akan sikap dan tingkah laku orang lainMelalui penafsiran terhadap reaksi yang yang diterima dari orang lain seseorang mungkin mengubah atau memperhalus konsep dirinya.

Person Centered-terapy

Person centered therapy merupakan terapi yang di kembangkan oleh Carl R. Rogers pada tahun 1942. Salah satu teknik adalah dengan clarification of the client’s feelings, dimana akan mencerminkan perasaan klien.

Gestalt terapy

Apabila masa lampau memiliki kaitan yang signifikan dengan sikap-sikap atau tingkah laku individu sekarang, maka masa lampau itu ditangani dengan membawanya ke saat sekarang sebanyak mungkin.  Urusan yang tak selesai itu akan bertahan sampai ia menghadapi dan menangani perasaan-perasaan yang tak terungkapkan itu.

Teknik Logoterapi

Dalam logoterapi fenomena itu disebut hyperreflection dan hyperintention yang semuanya diluar kewajaran. Dalam hidup ini sering ditemukan berbagai krisis dan peristiwa tragis yang tak terhindarkan lagi, sekalipun upaya-upaya mengatasinya secara maksimal telah dilakukan Penyakit yang tak tersembuhkan,kelainan bawaan, kemandulan, kematian, dosa dan kesalahan, kecelakaan yang menyebabkan kecacatan, merupakan contoh peristiwa-peristiwa tragis yang dapat dialami oleh siapa pun .

Teknik Paradoksial intension

Teknik paradoksikal intension memiliki keterbatasan yaitu sulit dilakukan pada pasien yang kurang memiliki rasa humorSelain itu, teknik ini mempunyai keterbatasan yang perlu diperhatikan, yakni mempunyai kontra indikasi dengan skizofrenia, depresi, terutama kasus depresi dengan kecenderungan bunuh diri.

Teknik  Dereflection

Pada dasarnya memanfaatkan kemampuan transendensi diri yang ada dalam diri setiap orang dalam transendensi diri ini seseorang berupaya untuk keluar dan membebaskan diri dari kondisinya . Selanjutnya, ia lebih mencurahkan perhatiannya kepada hal-hal lain yang lebih positif, lebih bermanfaat, lebih bermakna dan berguna baginya, lalu memutuskan untuk merealisasikannya. Misalnya pada penderita insomnia, Frankl menyarankan agar membayangkan bahwa mereka tergerak meninggalkan tempat tidur guna melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan dan tidak disukai, misalnya membersihkan salju di pagi butaAkan tetapi saran tersebut harus diberikan kepada pasien melalui cara positif, jangan melalui cara yang negatif.

Modification of attitudes

Ini juga dapat digunakan dalam menghadapi penderitaan yang terkait dengan keadaan, nasib atau penyakit.

Kelemahan Teori Humanistik

Konsep dalam psikologi humanistik, seperti misalnya orang yang telah berhasil mengaktualisasikan dirinya, ini masih buram dan subjektif.

PERAN TERAPI

Pentingnya pendekatan dari pribadi ke pribadiSifat timbal balik dari hubungan terapeutikPada pertumbuhan. Kebebasan klien untuk mengungkapkan pandangan dan untuk mengembangkan tujuan-tujuan dan nilainya sendiri.


 

Cognitive Behavior Therapy Pengertian Cognitive Behavior Therapy

CBT merupakan bentuk psikoterapi yang sangat memperhatikan aspek peran dalam berpikir, merasa, dan bertindakAkan tetapi CBT memiliki karakteristik tersendiri yang membuat CBT lebih khas dari pendekatan lainnyaMetode induktif mendorong konseli untuk memperhatikan pemikirannya sebagai sebuah Jawaban sementara yang dapat dipertanyakan dan diuji kebenarannyaBagian awal, menganalisis perasaan dan emosi konseli, menganalisis kejadian yang terjadi dalam satu minggu kebelakang, kemudian menetapkan agenda untuk setiap sesi konseling.

Setiap hari konseli memiliki kesempatan dalam pikiran-pikiran otomatisnya yang akan mempengaruhi suasana hati, emosi dan tingkah laku merekaKonselor juga menciptakan pengalaman baru yang disebut dengan eksperimen perilakuBerikut akan disajikan tahapan terapi yang diungkapkan oleh Kasandra Oemarjoedi dalam buku A.Kasandra Putranto.

SESI 1:

a.       Melakukan asesmen, observasi, anamnese, dan analisis gejala, demi menegakkan diagnosa awal mengenai gangguan yang terjadi

b.      Memberikan dukungan dan semangat kepada klien untuk melakukan perubahan

c.        Memperoleh komitmen dari klien untuk melakukan terapi dan pemecahan masalah terhadap gangguan yang dialami

d.      Menjelaskan kepada klien formulasi masalah dan situasi kondisi yang dihadapi Sessi

SESI 2:

a.       Memberikan bukti bagaimana sistem keyakinan dan pikiran otomatis sangat erat hubungannya dengan emosi dan tingkah laku, dengan cara menolak pikiran negatif secara halus dan menawarkan pikiran positif sebagai alternatif untuk dibuktikan bersama.

b.      Memperoleh komitmen klien untuk melakukan modifikasi secara menyeluruh, seringkali, mereka melaporkan kesulitan dalam menerapkan teknik-teknik modifikasi pikiran dan perasaan, karena sistem keyakinan meeka sudah membentuk semacam rajutan yang kokoh dalam ingatannya. Klien juga diberikan rekomendasi untuk melakukan latihan di rumah, demi mencapai keterampilan «auto hypnose» yang diharapkan dapat meningkatkan potensi keberhasilan terapi.

SESI 3:

Terapis juga diharapkan dapat memantapkan komitmen untuk merubah tingkah laku dan keinginan untuk merubah situasiNamun seringkali terjadi, istilah hukuman dan hadiah kurang dapat diteima klien, terutama pada klien dewasaOleh karena itu terapis dapat menampilkan kreativitas dengan memberikan istilah yang lebih sesuai, misalnya istilah konsekwensi positif dan negatifTerapis juga perlu memperjelas hubungan antara pikiran negatif yang menghasilkan konsekwensi negatif, dan pikiran positif yang menghasilkan konsekwensi positifKlien diajak membuat komitmen tentang bagaimana ia dan terapis menerapkan konsekwensi positif dan negatif terhadap kemajuan proses belajarnyaKeterlibatan «significant persons» untuk turut memberi dan menerima konsekwensi yang telah disepakati akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan terapiPenggunaan konsekwensi positif dan negatif ini pada tahap selanjutnya bahkan dianggap sebagai faktor utama dalam kemampuan klien mengatasi relapse .

SESI 4:

Terapis diharapkan dapat memberikan feed back atas hasil kemajuan dan perkembangan terapi, mengingatkan fokus terapi, dan mengevaluasi pelaksanaan intervensi tingkah laku dengan konsekwensi-konsekwensi yang telah disepakatiBeberapa perubahan mungkin dilakukan untuk memberikan efek yang lebih maksimal.

a.       Dukungan dan semangat kepada kemajuan yang dicapai klien

b.      Keyakinan untuk tetap fokus kepada masalah utama

 

 

 


DIRIKU, aku adalah perwujudan dari cinta kedua insan yang saling bersatu dan mengharapakan akan keberhasilannya dan kesuksesannya, tapi mohon maaf karena ternyata dunia ini keras jadi untuk saat ini saya jadi beban keluarga dulu. Tetap do'akan anakmu sukses kelak :).

0 komentar:

Posting Komentar

KONTAK

Phone :

+62 81913409307

Email :

primaisania@gmail.com