Welcome!

I am Prima Rizqi Isania Putra 238 Psychology Normal People

Tugas Informasi

GARAPANKU

MICROSKILL TAHAPAN KONSELING & PSIKOTERAPI


 

Tahapan psikoterapi dan mikro skill

Micro skill yang terdiri dari:

1. attending behavior attending behavior merupakan tindakan untuk menghampiri klien seperti bahasa tubuh,kontak mata, diattending ini kita berusaha mencipatakan suasana yang nyaman agar klien dengan mudah bercerita

2. question, di question ini terbagi menjadi 2 yaitu:

- question open : yaitu pertanyaan dari konselor dan menuntut jawabansecara terbuka  kepada klient yang tertutup dan ini bertujuan agar konselor lebih memberikan kenyamanan kepada klient untuk bercerita

- question close : yaitu diamana pertanyaan dari konselor bersifat factual yaitu antara ya atau tidak

3.  empati : yaitu menempatkan diri dalam fikiran dan perasaan orang lain yang seolah – olah mampu merasakan atau memahami keadaan emosional

4. encouragement: yaitu merupakan dorongan, yang dimaksud dorongan ialah upaya pertama konselor agar selalu terbuka kepdada klient sehingga pembiasan samapi tujuan

5. influenching : aitu merupakan suatu ketrampilan dari konselor untuk memengaruhi klien dalam proses mengambil keputusan yang lebih adiktif

Tahapan konseling psikoterapi yaitu:

1. membangkitkan minat :  yang memungkinkan klient untuk mencurahan permasalahan dan bagi konselor untuk mengetahui sejauh mana klien membutuhkan pertolongan dalam proses konseling

2. membangun hubungan : dalam konteks ini biasanya konselor membangun sebuah komunikasi dengan klien

3. menetapkan tujuan konseling dan menjelajah berbagai alternatif yang ada

4. membangkitkan kesadaran klien untuk berubah dan melakukan perencanaan kegiatan atau tindakan yang dapat membuat klien merasa lebih tenang

5. evaluasi hasil

Tipe-Tipe Konseling dan Psikoterapi


PENDEKATAN DALAM KONSELING DAN PSIKOTERAPI GESTALT

Konseling gestalt dikembangkan oleh Federick Perls yang kemudian lebih dikenal dengan nama Fritz Perls. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukannya, para ahli tersebut memiliki keyakinan bahwa memahami pengetahuan dalam arti «unit dan wholes, gestalten» adalah lebih berguna untuk mengembangkan pengetahuan alih-alih memotong atau memisahkan bagian-bagian.

Konseling gestalt dikembangkan oleh banyak ahli, tetapi yang paling banyak dikenal sebagai pendiri adalah Fritz Perls dan isterinya, yaitu Laura PerlsSetiap individu memiliki kemampuan untuk menerima tanggung jawab pribadi, memiliki dorongan untuk mengembangkan kesadaran yang akan mengarahkan menuju terbentuknya integritas atau keutuhan pribadi.

Dalam hubungannya dengan perjalanan kehidupan manusia, pendekatan Konseling Gestalt memandang bahwa tidak ada yang «ada» kecuali «sekarang»Masa lalu telah pergi dan masa depan belum dijalani, oleh karena itu yang menentukan kehidupan manusia adalah masa sekarang.

Dalam pendekatan gestalt terdapat konsep tentang urusan yang tak selesai Manusia Sehat/ Tidak Sehat.

Mereka yang sehat mampu mempertanggungjawabkan serta mengambil resiko yang terjadi sebagai hasil dari perbuatannyaTujuan utama konseling Gestalt adalah membantu konseli agar berani mengahadapi berbagai macam tantangan maupun kenyataan yang harus dihadapiTujuan ini mengandung makna bahwa konseli haruslah dapat berubah dari ketergantungan terhadap lingkungan/orang lain menjadi percaya pada diri, dapat berbuat lebih banyak untuk meingkatkan kebermaknaan hidupnya. Melalui konseling konselor membantu klien agar potensi yang baru dimanfaatkan sebagian ini dimanfaatkan dan dikembangkan secara optimal.

PSIKOANALISA

Dimana Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahirId didorong oleh prinsip kesenangan yang berusaha untuk memuaskan segala keinginan dan kebutuhanEgo adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani realitas. Untuk menjadi pribadi yang sehat, maka Id, Ego dan Superego harus seimbang. Mekanisme pertahanan ego adalah suatu cara untuk menyangkal atau mendistorsi kenyataan yang dihadapi

A.    Proses terapiutik

Dalam proses terapi terjadi suatu hubungan teraupetik yang memiliki tujuan

·         Membentuk kembali struktur karakter individual dengan membuat kesadaran yang tidak disadari

·         Menekankaan dimensi afektif

·         Proses difokuskan pada upaya mengalami kembali pengalaman masa anak-anak

·         Pengalama masalalu direkontruksi, dibahas, dianalisis, dan ditafsirkan dengan sasaran merekonstruksi kepribadian

 

B.     Fungsi dan Peran Terapis/Analis

Terapis sebagai orang yang menjalankan proses terapi memiliki fungsi dan peran

·         Menafsirkan dan menganalisa proyeksi klien

·         Analis membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, kejujuran, keefektifan dalam melakukan hubungan personal, dalam menanani secara realistis, serta dalammemperoleh kendali atas tingkah yang impulsive dan rasional

·         Analis membangun hubungan kerja dengan klien, kemudian banyak mendengar dan menafsirkan

·         Perhatian khusus pada penolakan-penolakan klien

·         Klien berbicara, analis mendengarkan dan berusaha untuk mengetahui kapan harus membuat penafsiran untuk mempercepat proses peenyikngkapan hal-hal yang tak disadari

·         Analisis mendengarkan kesenjangan-kesenjangan dan pertenangan pada cerita klien

·         Mengartikan mimpi dan asosiasi bebas yang dilaporkan klien

·         Mengamati klien secara cermat selama proses konseling berlangsung

·         Peka terhadap isyarat-isyarat yang menyangkut perasaan-perasaan klien terhadap analis

·         Mengorganisasikan proses-proses terapiutik

·         Merumuskan masalah klien

·         Fungsi utama analis adalah mengajarkan arti proses terhadap klien sehingga klien mampu memperoleh pemahaman terhadap masalahnya, mengalami peningkatan kesadaran atas cara-cara untuk berubah

C.     Klien dan Terapi

Suatu hubungan yang berlangsung 4-5x dalam seminggu  selama  3-5  th,  waktu  selama  1  jam,  perlu ada  kesepakatan  biaya/pembayaran, klien  harus  komitmen  untuk  datang  saat  jadwal  sesi  terapi, komitmen  untuk  aktif  berbicara  (klien  sepakat  bersedia  untuk  berbicara  karena  informasi  penting untuk  proses  terapi),  komitmen  masalah  terpecahkan,  lalu  terapi  selesai,  dan  klien  mendapatkan insight.

D.    Tahapan terapi

Adapuntahapan dalam terapi adalah :

·         Mengembangkan hubungan terapis

·         Mengalami krisis treatment

·         Memperoleh pemahaman masalalu yang tak disadari

·         Mengembangkan resistensi untuk belajar lebih banyak tentang diri sendiri

·         Mengembangkan hubungan transferensi dengan terapis

·         Memperdalam terapi

·         Menangani resistensi-resistensi dan masalah yang tersingkap

·         Mengakhiri terapi

 

E.     Teknik terapi

1.      Asosiasi bebas

·         Katakanlah apa yang terlintas dalam pikiran 

·         Bebaskan aliran pikiran dan emosi

·         Terapis membantu mendapatkan harapan dan pikiran bawah sadar

·         Tugas terapis adalah mengidentifikasi materi yang direpres

·         Terapis menafsirkan materi dan memberikan insight

·         Terapis mendengarkan makna tersembunyi. Contoh: keseleo lidah.

2.      Interpretasi

·         Fungsi: mendorong ego untuk menyerap bahan baru dan mempercepat proses penyingkapan bahan tak sadar.

·         Analis menjelaskan perilaku dalam mimpi, asosiasi bebas

·         Menerjemahkan materi klien

·         Menafsirkan materi yang tidak disadari

·         Menunjukkan perilaku yang ditahan, kemudian menginterpretasi emosi atau konflik yang mendasari.

3.      Analisa mimpi

·         Perasaan yang ditekan atau cerminan dari pikiran

·         Isi mimpi: simbol atau tanda sebenarnya

·         Analis mempelajari isi mimpi dan menginterpretasi simbol

·         Kerja mimpi: proses transformasi simbol menjadi materi yang banyak makna

4.      Analisa dan penafsiran resistensi

·         Freud: resistensi sebagai dinamika tak sadar yang digunakan klien sebagai pertahanan terhadap kecemasan, yang akan meningkat jika klien menjadi sadar atas dorongan dan perasaan yang direpresnya.

·         Penafsiran untuk membantu klien menyadari alasan-alasan dibalik resistensinya

·         Analis membangkitkan perhatian klien dan menafsirkan resitensi yang paling tampak (utk menghindari penolakan klien dan memudahkan klien dalam melihat tingkahlaku resistif)

·         Resistensi dipandang sebagai sesuatu yang biasa dalam bertahan terhadap kecemasan tapi menghambat kemampuan klien untuk mengalami kehidupan yang lebih memuaskan

·         Mendorong klien mengalamatkan urusan yang tidak selesai ke terapis 

·         Terjadi saat klien membangkitkan kembali konflik-konflik masa dini

·         Klien memandang analis sebagai figur yang sama dengan orang masa lalu

·         Transferens digarap mensejajarkan masa lalu dengan masa kini pemahaman dan kesadaran pengaruh masa lalu terhadap masa sekarang

·         Kesadaran diri secara otomatis mengarah pada perubahan kondisi klien

F.      Keterbatasan psikoanalisa

·         Terlalu lama

·         Mahal

·         Membutuhkan pelatihan terapis yang banyak

·         Terapis dan control selama sesi berlangsung

·         Tidak banyak fokus pada perilaku/kognisi

TEORI BEHAVIORISTIK

Teori belajar behavioristik merupakan teori yang didasarkan pada perubahan prilaku yang bisa diamatiBehaviorme memfokuskan diri pada sebuah pola perilaku baru yang diulangi samapai prilaku tersebut menjadi otomatis atau membudayaTeori behaviorisme mengkonsentrasikan pada kajian tentang prilaku nyata yang bisa diteliti dan diukurTeori ini memandang pikiran sebagai sebuah kotak hitam, dalam artian bahwa respon terhadap stimulus bisa diamati secara kuantitatif, apa yang ada dalam pikiran menjadi diabaikan karena proses pemikiran tidak bisa diamati secara jelas perubahan prilakunyaTokoh-tokoh kunci dalam perkembangan teori behavioris adalah Ivan Pavlov, Watson, Throndike, dan B.F SkinnerTeori yang dikembangkan oleh Ivan Pavlov lebih banyak dikenal dengan bunyi bel.

TEORI KONEKSIONISME

Dalam teori koneksionisme, Thorndike mengungkapkan terdapat hukum efek, hukum latihan dan hukum kesiapanPada hukum efek dinyatakan bahwa ketika sebuah koneksi antara stimulus dan respons diberi imbalan positif maka koneksi diperkuat, dan ketika diberi imbalan negatif maka koneksi diperlemah, namun Thorndike kemudian merivisi bahwa imbalan negatif tidak memperlemah ikatan dan imbalan positif belum tentuk memperkuat koneksiSedangkan dalam hukum latihan, Thorndike menyatakan bahwa semakin ikatan stimulus-respons dipraktekan lebih kuat maka ia akan menjadi semakin kuat, sebalikanya jika stimulus-respons jarang dipraktekan maka akan semikin lemah. Teori belajar behavioristik yang dikemukan oleh Watson berangkat dari gagasan Pavlov. Skinner percaya pada pola stimulus-respons dalam prilaku yang terkondisikan. Teori belajar behaviorisme telah melahirkan banyak desain pembelajaran dan memberikan dampak yang luas terhadap praktik pengajaran serta penggunaan perangkat pembelajaranTeori behaviorime menjadi pijakan bagi hadirnya modelmodel pembelajaran seperti mastery learning, belajar terprogram, pembelajaran individual,  pembelajaran berbantuan komputer, pendekatan sistem dalam pembelajaran dan lain sebagainya. Termasuk dalam hal ini pengaruh teori belajar behaviorime dalam pengembangan media pembelajaran.

Teknik Konseling/Psikoterapi Pada Teori Behavioristik

Bagian dari proses konseling yang tidak dapat ditinggalkan adalah proses asesmenDalam behavioral proses ini dapat dilakukan dengan memakai instrumen asesmen, self-report, behavior rating scales, format self monitoring, teknik observasi sederhana. Model asesmen fungsional, merupakan blueprint bagi konselor dalam memberikan intervensi yang diperlukan oleh konseliLangkah-langkah yang disiapkan konselor dilakukan tahap demi tahap dalam memberikan perlakuan Relaxation training and related methods, adalah teknik yang dipakai untuk melatih konseli agar melakukan relaksasiDalam pelaksanaannya konselor dapat memodifikasi teknik ini dengan systematic desentisization, asertion training, self management programsTeknik ini tepat digunakan untuk terapi-terapi klinis .

Variasi dari exposure therapies adalan in vivio desentisization dan flooding, teknik terapi ini dengan memaksimalkan kecemasan/ketakutan konseli . Eye movement desentisization and reprocessing, didesain dalam membantu konseli yang mengalami post traumatic stress disorder Assertion training, metode ini didasarkan pada prinsip-prinsip terapi kognitif perilakuDitujukan bagi konseli yang tidak dapat mengungkapkan ketegasan dalam dirinya Self-management programs and self-directed behavior, terapi bagi konseli untuk membantu terlibat dalam mengatur dan mengontrol dirinya .

Teori Kepribadian Humanistik Menurut Carl Rogers

Dia membangun teorinya berdasarkan praktik interaksi terapeutik dengan para pasiennya.

Konstruk Kepribadian

Organisme yaitu makhluk fisik dengan semua fungsi-fungsinya, baik fisik maupun psikisOrganisme ini juga merupakan locus semua pengalaman, dan pengalaman ini merupakan persepsi seseorang tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam diri sendiri dan juga di dunia luar Self merupakan konstruk utama dalam teori kepribadian Rogers, yang dewasa ini dikenal dengan «self concept» Rogers mengartikannya sebagai «persepsi tentang karakteristik ‘I’ atau ‘me’ dan persepsi tentanmg hubungan ‘I’ atau ‘me’ dengan orang lain atau berbagai aspek kehidupan, termasuk nilai-nilai yang terkait dengan persepsi tersebut».
Apabila antara «self concept» dengan organisme terjadi kecocokan maka hubungan itu disebut kongruen, tetapi apabila terjadi diskrepansi maka hubungan itu itu disebut inkongruenSuasana inkongruen menyebabkan seseorang mengalami sakit mental , seperti merasa terancam, cemas, berperilaku defensif, dan berpikir yang kaku atau picikRogers meneliti tentang faktor-faktor penentu yang mempengaruhi tingkah laku anak yang sehat atau tidak sehat .

Perkembangan Kepribadian

Anak mempersepsi penolakan orang tua terhadap tingkah lakunya sebagai penolakan terhadap perkembangan «self concept» nya yang baruMengingat pentingnya memperoleh kepuasan akan kebutuhan «positive regard», khususnya pada masa anak, maka seseorang akan menjadi sensitif akan sikap dan tingkah laku orang lainMelalui penafsiran terhadap reaksi yang yang diterima dari orang lain seseorang mungkin mengubah atau memperhalus konsep dirinya.

Person Centered-terapy

Person centered therapy merupakan terapi yang di kembangkan oleh Carl R. Rogers pada tahun 1942. Salah satu teknik adalah dengan clarification of the client’s feelings, dimana akan mencerminkan perasaan klien.

Gestalt terapy

Apabila masa lampau memiliki kaitan yang signifikan dengan sikap-sikap atau tingkah laku individu sekarang, maka masa lampau itu ditangani dengan membawanya ke saat sekarang sebanyak mungkin.  Urusan yang tak selesai itu akan bertahan sampai ia menghadapi dan menangani perasaan-perasaan yang tak terungkapkan itu.

Teknik Logoterapi

Dalam logoterapi fenomena itu disebut hyperreflection dan hyperintention yang semuanya diluar kewajaran. Dalam hidup ini sering ditemukan berbagai krisis dan peristiwa tragis yang tak terhindarkan lagi, sekalipun upaya-upaya mengatasinya secara maksimal telah dilakukan Penyakit yang tak tersembuhkan,kelainan bawaan, kemandulan, kematian, dosa dan kesalahan, kecelakaan yang menyebabkan kecacatan, merupakan contoh peristiwa-peristiwa tragis yang dapat dialami oleh siapa pun .

Teknik Paradoksial intension

Teknik paradoksikal intension memiliki keterbatasan yaitu sulit dilakukan pada pasien yang kurang memiliki rasa humorSelain itu, teknik ini mempunyai keterbatasan yang perlu diperhatikan, yakni mempunyai kontra indikasi dengan skizofrenia, depresi, terutama kasus depresi dengan kecenderungan bunuh diri.

Teknik  Dereflection

Pada dasarnya memanfaatkan kemampuan transendensi diri yang ada dalam diri setiap orang dalam transendensi diri ini seseorang berupaya untuk keluar dan membebaskan diri dari kondisinya . Selanjutnya, ia lebih mencurahkan perhatiannya kepada hal-hal lain yang lebih positif, lebih bermanfaat, lebih bermakna dan berguna baginya, lalu memutuskan untuk merealisasikannya. Misalnya pada penderita insomnia, Frankl menyarankan agar membayangkan bahwa mereka tergerak meninggalkan tempat tidur guna melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan dan tidak disukai, misalnya membersihkan salju di pagi butaAkan tetapi saran tersebut harus diberikan kepada pasien melalui cara positif, jangan melalui cara yang negatif.

Modification of attitudes

Ini juga dapat digunakan dalam menghadapi penderitaan yang terkait dengan keadaan, nasib atau penyakit.

Kelemahan Teori Humanistik

Konsep dalam psikologi humanistik, seperti misalnya orang yang telah berhasil mengaktualisasikan dirinya, ini masih buram dan subjektif.

PERAN TERAPI

Pentingnya pendekatan dari pribadi ke pribadiSifat timbal balik dari hubungan terapeutikPada pertumbuhan. Kebebasan klien untuk mengungkapkan pandangan dan untuk mengembangkan tujuan-tujuan dan nilainya sendiri.


 

Cognitive Behavior Therapy Pengertian Cognitive Behavior Therapy

CBT merupakan bentuk psikoterapi yang sangat memperhatikan aspek peran dalam berpikir, merasa, dan bertindakAkan tetapi CBT memiliki karakteristik tersendiri yang membuat CBT lebih khas dari pendekatan lainnyaMetode induktif mendorong konseli untuk memperhatikan pemikirannya sebagai sebuah Jawaban sementara yang dapat dipertanyakan dan diuji kebenarannyaBagian awal, menganalisis perasaan dan emosi konseli, menganalisis kejadian yang terjadi dalam satu minggu kebelakang, kemudian menetapkan agenda untuk setiap sesi konseling.

Setiap hari konseli memiliki kesempatan dalam pikiran-pikiran otomatisnya yang akan mempengaruhi suasana hati, emosi dan tingkah laku merekaKonselor juga menciptakan pengalaman baru yang disebut dengan eksperimen perilakuBerikut akan disajikan tahapan terapi yang diungkapkan oleh Kasandra Oemarjoedi dalam buku A.Kasandra Putranto.

SESI 1:

a.       Melakukan asesmen, observasi, anamnese, dan analisis gejala, demi menegakkan diagnosa awal mengenai gangguan yang terjadi

b.      Memberikan dukungan dan semangat kepada klien untuk melakukan perubahan

c.        Memperoleh komitmen dari klien untuk melakukan terapi dan pemecahan masalah terhadap gangguan yang dialami

d.      Menjelaskan kepada klien formulasi masalah dan situasi kondisi yang dihadapi Sessi

SESI 2:

a.       Memberikan bukti bagaimana sistem keyakinan dan pikiran otomatis sangat erat hubungannya dengan emosi dan tingkah laku, dengan cara menolak pikiran negatif secara halus dan menawarkan pikiran positif sebagai alternatif untuk dibuktikan bersama.

b.      Memperoleh komitmen klien untuk melakukan modifikasi secara menyeluruh, seringkali, mereka melaporkan kesulitan dalam menerapkan teknik-teknik modifikasi pikiran dan perasaan, karena sistem keyakinan meeka sudah membentuk semacam rajutan yang kokoh dalam ingatannya. Klien juga diberikan rekomendasi untuk melakukan latihan di rumah, demi mencapai keterampilan «auto hypnose» yang diharapkan dapat meningkatkan potensi keberhasilan terapi.

SESI 3:

Terapis juga diharapkan dapat memantapkan komitmen untuk merubah tingkah laku dan keinginan untuk merubah situasiNamun seringkali terjadi, istilah hukuman dan hadiah kurang dapat diteima klien, terutama pada klien dewasaOleh karena itu terapis dapat menampilkan kreativitas dengan memberikan istilah yang lebih sesuai, misalnya istilah konsekwensi positif dan negatifTerapis juga perlu memperjelas hubungan antara pikiran negatif yang menghasilkan konsekwensi negatif, dan pikiran positif yang menghasilkan konsekwensi positifKlien diajak membuat komitmen tentang bagaimana ia dan terapis menerapkan konsekwensi positif dan negatif terhadap kemajuan proses belajarnyaKeterlibatan «significant persons» untuk turut memberi dan menerima konsekwensi yang telah disepakati akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan terapiPenggunaan konsekwensi positif dan negatif ini pada tahap selanjutnya bahkan dianggap sebagai faktor utama dalam kemampuan klien mengatasi relapse .

SESI 4:

Terapis diharapkan dapat memberikan feed back atas hasil kemajuan dan perkembangan terapi, mengingatkan fokus terapi, dan mengevaluasi pelaksanaan intervensi tingkah laku dengan konsekwensi-konsekwensi yang telah disepakatiBeberapa perubahan mungkin dilakukan untuk memberikan efek yang lebih maksimal.

a.       Dukungan dan semangat kepada kemajuan yang dicapai klien

b.      Keyakinan untuk tetap fokus kepada masalah utama

 

 

 


Pendekatan Konseling dan Psikoterapi


                Kali ini kita akan membahas pendekatan-pendekatan terhadap konseling dan psikoterapi, dalam pendekatannya kita sugguhi banyak sekali jenis-jenisnya. Mari kita simak Bersama-sama:

 

1.       Pendekatan Behavioral

Yang pertama ada pendekatan Behavioral atau bisa disebut Pendekatan Perilaku, Pendekatan ini penerapannya sangat beragam Teknik dan prosedurnya. Dalam konseling behavioral ini menerapkan pernyataan-pernyataan yang sistematis. Setiap orang dipandang memilii kecenderungan positif dan negative yang seimbang, dan akhirnya individu akan dibentuk oleh lingungannya.

Dalam pendekatan ini tidak selalu suatu Teknik konseling harus digunakan, jika tekniknya tidak efesien bisa diganti dengan Teknik yang sekirannya efesien.

 

Ada 4 teknik dalam pendekatan Behavioral, yaitu:

A.      Desensitisasi sistematik, yaitu mengajarkan klien untuk memberikan respon yang tidak konsistem dengan kecemasan yang dialami klien. Teknik ini harus dirinigi dengan Teknik relaksasi. Yang dimana konseli harus dibiarkan sesantai mungkin lalu membayangkan pengalaman yang mengecewakan. Dilakukannya seperti itu untuk melatih agar terbiasa dalam menghadapi kecamasan.

B.      Assertive Trainging, konselor memberikan motivasi agar konseli merasa berani dalam menghadapi kesulitannya. Teknik ini digunakan dengan cara Role Playng, Role Playing sendiri sangat efektif untuk sang konseli ini merasakan luar dan dalam perannya.

C.      Aversion Therapy, Teknik ini tujuannya untuk memberikan respon positif pada perilaku postif supaya kuat dan memberikan hukuman terhadap perilaku negative.

D.      Home Work, sama dengan namannya yaitu pelatihan dirumah bagi klien yang kurang mampu menyesuaikan diri terhadap kadaan tertentu.

 

2.       Pendekatan Psikoanalitik

Seperti yang kita ketahui dalam Psiokoanalisa ada 3 struktur kepribadian yang melekat yaitu Id, Ego, dan SuperEgo.

 Dalam pendekatan Psikoanaltik ada 5 teknik, yaitu:

1.       Asosiasi Bebas, klien dibimbing untuk menjernihkan alam bawah sadarnya dari pemikiran sehari-harinya, supaya klien  mudah mengungkapkan pengalaman masa lalunya.

2.       Interpretas, Teknik ini digunakan untuk menganalisis asosiasi bebas.mimpi,resistensi, dan transferensi klien. KOnselor menetapkan, menjelaskan, dan mengajari klien tentang makna perilaku yang termanifestasi dalam mimpi, asosiasi bebas, resistensi, dantransferensi klien.

3.       Analisis mimpi, Teknik ini untuk membuka hal-hal yang tak disadrinya dan memberikan kesempatan pada klien untuk menyelesaikan masalah yang belum terpecahkan. Prosesnya terjadi pada waktu tidur lalu pertahanan ego menjadi lemah dan kompleks yang terdesakpun muncul.

4.       Analsis Resistensi, ditnjukkan unutk mendarkan klien terhadap alasan terjadinya resistensi. Konselor diminta untuk memberikan perhatian kepada klien untuk ditafsirkan resistensi. Penafsiran analisis atas resistensi ditunjukkan untuk membantu klien agar menyadari alasan yang ada di balik resistensi sehingga dia bisa menanganinya.

5.       Analisis Transferensi, adalah teknik yang utama dalam psikoanalisis sebab mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa lampaunya dalam terapi. Ia memungkinkan klien mampu memperoleh pemahaman atas sifat dari fiksasi dan deprivasi, dan menyajikan pemahaman tentang pengaruh masa lampau terhadap kehidupannya sekarang.

 

3.       Pendekatan Eksistensial-Humanistik

Pendekatan ini difokuskan pada kondisi manusia. Pendekatan ini adalah suatu sikap yang menekankan pada pemahaman atas manusia dalih-dalih suatu system atau Teknik yang digunakan untuk mempengaruhi klien.

 

Dalil-dalinya ialah:

1.       Kesadaran diri

2.       Kebebasan dan Tanggung Jawab

3.       Keterputusan dan Kebutuhan aka Orang Lain

4.       Pencarian Makna

5.       Kecemasan sebagai Syarat hidup

 

4.       Pendekatan Client-Centered

Pendekatan ini dilakukan dengan cara berdialog dengan konseli, supaya tercapainya gambaran yang serasi antara ideal self dengan actual self itu sndiri. Pendekatan ini juga tujuannya agar supaya klien bertanggung jawab dan seanggup untuk menemukan mengahadapi kenyataan seacara penuh. Karena Klien sendiri lah yang paham akan dirinya dan tahu harus bertingkah bagaimana.

Tahapan dalam konseling ini :

 1. Klien datang kepada konselor atas kemauan sendiri. apablia klien datang atas kemauan orang lain, maka konselor harus mampu menciptakan situasi yang sangat bebas dengan tujuan agar klien memilih apakah ia akan terus meminta bantuan atau akan membatalkannya.

 2. Situasi konseling sejak awal harus menjadi tanggung jawab klien, untuk itu konselor menyadarkan klien.

 3. Konselor memberanikan klien agar ia mampu mengemukakan perasaannya. Konselor harus bersikap ramah, bersahabat, dan menerima klien sebagaimana adanya.

 4. Konselor menerima perasaan klien serta memahaminya.

 5. Konselor berusaha agar kien dapat memahami dan menerima keadaan dirinya.

 6. Klien menentukan pilihan sikap dan tindakan yang akan diambil.

 7. Klien merealisasikan pilihannya itu.

 

 

 

 

5.       Pendekatan RET (Rational Emotif therapy)

RET sendiri menolak pandangan Psikoanalisis yang berpendapat peristiwa dan pengalaman individu menyebabkan terjadinya gangguan emosional. Gangguan emosi terjadi disebabkan oleh pikiran seseorang yang bersifat irasional terhadap peristiwa dan pengalaman yang dilaluinya.

 

Teknik RAT antara lain adalah:

1. Assertive Training, teknik ini adalah prosedur latihan yang diberikan untuk membantu meningkatkan kemampuan mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan pada orang lain namun tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan orang lain.

2. Sosiodarama, merupakan salah satu teknik dalam bimbingan kelompok yaitu Role Playing atau teknik bermain peran.

3. Self Modeling, teknik yang digunakan untuk meminta klien agar “berjanji” atau mengadakan “komitmen” dengan konselor untuk menghilangkan perasaan atau perilaku tertentu. Dalam self modeling ini, klien diminta untuk tetap setia pada janjinya dann secara terus menerus menghindarkan dirinya dari perilaku negatif.

4. Social Modeling, teknik ini untuk membantu tingkah laku baru pada klien. Teknik ini dilakukan agar klien dapat hidup dalam suatu model social yang diharapkan dengan cara imitasi (meniru), mengobservsi, dan menyesuaikan dirinya, dan menginternalisasikan norma norma dalam sistem model social dengan masalah tertentu yang telah disiapkan oleh konselor.

5. Teknik Reinforcement (penguatan), yaitu teknik yang digunakan untuk mendorong klien kearah perilaku yang lebih rasional dan logis dengan jalan memberikan pujian ataupun hukuman. Bila perilaku klien mengalami kemajuan dalam arti positif, maka ia dipuji “baik”. bila mundur dalam arti negatif, maka dikatakan “tidak baik”.

 

6.       Pendekatan Ralitas

Pada pendekatan ini Konsepnya adalah konselor menakankan pada masa sekarang dari pada harus menggali masa lalunya, sebab konseli harus melihat kedepan dan harus melangkah kedepan dia harus bagaimana.

 

7.       Pendekatan Analisis Transaksional

 

Pendekatan ini bisa digunakan dalam konseling individual, tetapi lebih bagus digunkan saat konseling kelompok. Pendekatan ini menekankan aspek kognitif rasional behavioral dan berorientasi kepada peningkatan kesadaran sehinngga konseli akan mampu membuat keputusan dan mengubah pola hidupnya.

 

Tujuan Dasar :

 

A.  Membantu klien dalam membuat putusan-putusan baru yang menyangkut tingkah lakunya sekarang dan arah hidupnya.

 

B. Sasarannya adalah mendorong klien agar menyadari bahwa kebebasan dirinya dalam memilih telah dibatasi oleh putusan-putusan dini mengenai posisi hidupnya dan oleh permainan yang manipulative, dan oleh skenario hidup yang mengalahkan diri dengan gaya hidup otonom yang ditandai dengan kesadaran, spontanitas, dan keakraban.

 

Fungsi dan Peran Terapis :

 

A.      Sebagai Guru. Menerangkan teknik AT (Analisis Transaksional)

 

B.      Membantu klien menemukan kondisi yang tidak menguntungkan, mengadaptasi rencana hidup dan mengembangkan strategi dalam berhubungan dengan orang lain.

 

C.      Membantu klien dalam menemukan alternatif hidup yang lebih mandiri.

 



KONTAK

Phone :

+62 81913409307

Email :

primaisania@gmail.com